Istriku di garap tetangga 1
Part 1
Pagi itu, Aku akan mengolah data-data penting milik klien perusahaanku. Data-data itu ada di komputerku di rumah dan aku lupa mengcopykannya ke flashdisk, sehingga aku segera pulang ke rumah untuk mengcopy data. Aku tiba di rumahku sekitar jam 9 pagi.
Sesampai di rumah, kudapati ruangan tengah rumah berantakan dgn mainan anak-anak yg sedang dimainkan oleh anakku dan anak tetanggaku, tapi tak kutemukan istriku, barangkali istriku sedang pergi ke warung atau ngerumpi sesama ibu rumah tangga.
Karena aku ada perlu dengan istriku, maka aku berusaha mencari istriku ke rumah tetanggaku. Terlihat seperti sendal istriku tergeletak di depan pintu, namun pintu depan tertutup rapat.
Kuintip dari jendela ruang tamu, terlihat ada berkas-berkas MLM yg belum dirapihkan serta 2 gelas kosong serta sisa makanan ringan atas meja, tapi istriku tak tampak. Aku mencoba berjalan ke pinggir rumah, ketika aku melewati kamar tidur tetanggaku yg kaca nakonya terbuka. Kudengar desahan-desahan khas orang yg sedang bercumbu.
Memuaskan rasa penasaranku, kuintip dari celah-celah yg terbuka , mataku langsung tertarik pada apa yg kulihat, gairahku muncul seketika menyaksikan apa yg terjadi di kamar itu. Tapi tubuh istrinya tak terlihat karena terhalang oleh tubuh tetanggaku, yg terlihat hanyalah tangan mulus seorang wanita yg bergerak-gerak penuh gairah serta dua bilah betis yg terayun-ayun dipinggir pinggang tetanggaku yg sedang asyik menghentak-hentakan pinggul dan pantatnya.
Kulihat tetanggaku dalam keadaan telanjang sedang menghentak-hentakan pantatnya menyetubuhi seorang wanita yg kuyakini sebagai istrinya.
Aku semakin penasaran, terbayang tubuh bugil istri tetanggaku yg selama ini selalu jadi obsesiku, terutama ingin sekali kudengar desahan nikmat dari mulut istri tetanggaku bila sedang disetubuhi. Diam-diam kuambil camera digital yg selalu kubawa-bawa di dalam tas pinggangku. Kuaktifkan tombol rekaman agar persetubuhan mereka terekam.
Rangsangan demikian kuat mengalir di pembuluh darahku dan aku jadi teringat sudah seminggu aku tak bercinta dgn istriku. Aku ingin istriku segera pulang dan mengajaknya bercinta seperti yg sedang dilakukan oleh tetanggaku. Nafasku semakin tersengal-sengal menahan gairah nafsu sambil menyaksikan apa yg tetanggaku lakukan.
Kulihat tetanggaku menghentikan gerakannya dan mencabut k0ntolnya. Istrinya memutarkan badannya kepinggir sehingga aku dapat melihat wajahnya.
Tiba-tiba nafasku sesak, mulutku ternganga tak percaya, pandangan serasa gelap. Kukucek-kucekan mataku dgn jari tanganku seolah aku tak percaya dgn apa yg kulihat. Badanku semakin lemas…., ternyata yg sedang disetubuhi tetanggaku itu bukan istrinya melainkan istriku yg sedang kutunggu.
Jantungku berdebar….., terbakar amarah… Ingin aku melabrak masuk ke rumah tetanggaku ini dan menghajar mereka, namun apa daya…. Tangan dan kakiku lemas tak berdaya serta tak mampu kugerakkan. Selama beberapa menit aku terpaku diam, lemas dgn nafas yg semakin sesak serta pikiran yg berkecamuk dan akhirnya buntu tak mampu berpikir bagaikan orang yg kehilangan kesadaran.
Sementara mataku melotot tak berkedip…., serta tak mampu mengalihkan pandangan dari celah yg memperlihatkan apa yg terjadi di dalam kamar.. Tubuh istriku yg sangat seksi sedang dalam posisi merangkak dgn pinggang yg ditarik kebawah sedang digenjot dgn liar oleh tetanggaku dari belakang.
Payudra istriku yg besar dan montok terayun-ayun akibat sodokan yg dilakukan oleh tetangaku. Istriku terlihat begitu menikmati…, matanya terpejam dan mulut yg teranganga.
Secara perlahan rangsangan gairah yg tadi melanda diriku, kembali menjalar diseluruh pembuluh darah dan hatiku. Rangsangan itu perlahan-lahan mengalihkan rasa marah yg membludak di dalam dada. Semakin lama, rangsangan yg kurasakan semakin menggeser rasa marah yg melanda dada ini. Sehingga ada dorongan untuk terus menyaksikan perselingkuhan yg dilakukan oleh istriku dgn tetanggaku. K0ntolku kembali mengeras dan tegang menyaksikan adegan yg sangat merangsang itu, nafasku semakin sesak dan terengah-engah.
Beberapa menit kemudian kulihat tubuh mereka berkelojotan bersamaan dgn erangan dan dengusan yg semakin keras dan akhirnya mengejang kaku dan mengalami orgasme secara bersamaan
Tanpa terasa akupun mengejang dan crot…. croot…. croot … spermakupun muncrat membasahi celana. Badanku terasa lemas namun nyaman, nafasku tersengal-sengal menikmati sensasi orgasme yg sangat aneh ini.
Kumatikan kameraku, secara perlahan aku meninggalkan tempat itu dan kembali menuju rumahku dgn perasaan tak menentu. Sesampai di rumah, kulihat anakku dan anak tetanggaku tertidur kelelahan di ruang tengah yg berantakan. Aku langsung menuju ruang kerjaku dan menyalakan komputer untuk menyalin file yg berisi bukti adegan persetubuhan istriku dan tetanggaku ke dalam flashdisk. Kumatikan komputerku dan dgn gontai aku melangkah menuju ruang tamu dan duduk di kursi sambil melamun dgn pikiran yg berkecamuk.
Di dalam keheningan itu, perlahan-lahan otakku dapat berpikir kembali. Rasa cemburu, marah dan kecewa bercampur menjadi satu, ingin rasanya kuceraikan istriku saat ini jg, tapi rasa cintaku demikian besar pada istriku dan aku tak sanggup berpisah dgnnya.
Walaupun aku selalu membayangkan dapat menyetubuhi istri tetanggaku, tetapi aku sama sekali tak berniat untuk meninggalkan istriku,karena aku sangat mencintainya.
Pikiranku seperti diarahkan agar membiarkan saja ini terjadi, demi menjaga keutuhan rumah tanggaku dan rumah tangganya. Tapi sebagai pembalasan atas apa yg mereka lakukan aku akan balas menyetubuhi istri tetanggaku dgn seijin istriku dan tetanggaku.. Biarkan saja perselingkuhan itu sebagai bumbu kehidupan berumah tangga yg dapat menambah gairah kami dalam meningkatkan kemesraan hubungan suami istri. Bahkan ada bisikan-bisikan yg menganjurkan agar masing-masing kami pernah menyaksikan istri atau suaminya bercinta dgn tetangganya. Dan akhirnya lamunanku lebih terarah ke bagaimana caranya agar semuanya bisa setuju dgn kondisi yg kuhayalkan tadi. Tapi apakah istri tetanggaku yg solehah ini dapat menyetujuinya ?
Ketika aku termenung itulah, istriku pulang dari rumah tetanggaku setelah mereguk kenikmatan bercinta dari tetanggaku.
Istriku menangis sesegukan di kakiku…., sambil berkata “maafkan Mamah, Pah!… Ampuni Mamah…! Mamah rela melakukan apa saja untuk menebus kesalahan yg Mamah lakukan….asal Papah mau memaafkan Mamah…..Huu.huuu..huu” kata istriku sambil terus menangis
“Betul…? Mamah akan melakukan apa saja ?” Tanyaku menekannya
“Betul.., Pah !” jawab istriku tanpa pikir panjang sambil terus menangis di kakiku.
“Udah… bangun… “ kataku menyuruhnya bangun
“Maafkan dulu Mamah…hu..hu..” kata istriku belum berani beranjak dari kakiku.
“Udah…. Bangun…., Mamah akan Papah maafkan…. Asal…!” kataku terpotong
“Asal apa, Pah ?” tanya istriku lagi sambil menengadahkan wajahnya menatap wajahku., matanya merah berlinangan air mata penyesalan.
“Asal Mamah rela, bila Papah menyetubuhi istri tetangga kita dan Papah ingin Mamah mengintip Papah yg sedang menyetubuhi istri tetangga kita, sebagaimana Papah lihat, bagaimana Mamah menjerit-jerit nikmat disetubuhi oleh tetangga kita, seperti yg terdapat pada rekaman ini.” Kataku kalem sambil menunjukkan kamera yg berisikan rekaman perselingkuhan istriku.
“Papah.. merekamnya..?” tanya istriku terbelalak kaget
“Ya… sebagai bukti perselingkuhan kalian.” Jawabku ketus.
“Tapi…Pah…!” Kata istriku menyggah..
“Tapi , apa..?”
“Adakah cara lain…?”istriku berusaha menawar
“Hanya itu syarat dari Papah…, agar Papah memaafkan perbuatan Mamah. Kalau tdk…, terpaksa kita bercerai dan rekaman ini dapat menjadi bukti perselingkuhan kalian. Dan untuk memuaskan dendam Papah kepada kalian berdua yg telah menghianati Papah, maka akan Papah sebarkan rekaman ini di internet…” Ancamku.
“Jangan, Pah…, jangan ceraikan Mamah…., Mamah sangat cinta pada Papah. Lakukan saja yg ingin Papah lakukan , kalau memang itu merupakan syarat dari Papah untuk memaafkan penghianatan Mamah….” Kata istriku menyerah.
Kurengkuh tubuh istriku yg masih terduduk di lantai , kucium mesra bibirnya sambil berkata
“Papah sangat mencintai Mamah…”. Istriku membalas dgn ragu ciuman mesra penuh rasa cinta yg kuberikan. Kuangkat tubuhnya agar duduk disampingku. Istriku memeluk diriku erat-erat dan kepalanya dia sisipkan di dadaku.
Cukup lama dia memelukku. Kemudian wajahnya menghadap wajahku dan bertanya “Bagaimana, Papah bisa memiliki rekaman itu ?”
“Papah merekamnya, waktu mengintip apa yg sedang mamah lakukan dgn tetangga kita” kataku.
Istriku terdiam dan percaya akan apa yg kuceritakan, kemudian dia bertanya lagi
“Bagaimana caranya agar istri tetangga kita mau bercinta dgn Papah, bukankah dia wanita yg solehah dan taat beribadah. Dan lagi apakah suaminya setuju jika istrinya digauli oleh Papah..”
“Suaminya pasti setuju dan harus setuju, kalau tdk…… ancaman Papah untuk menyebarkan rekaman ini akan dilaksanakan. Oleh sebab itu…. tugas Mamah merayunya agar dia setuju.” Kataku lagi.
BERSAMBUNG.
edit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar